Minggu, 13 Februari 2011

ISLAM: Wajib Dimenangkan (1)> SUMBER AL-ISLAM oleh>> Musafir Kelana

ס
ISLAM:
Wajib Dimenangkan

Artinya:  Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai. (QS At-Taubah (9) ayat 33)
Didalam ayat ini setidaknya ada 4 kandungan ayat yang akan disusun dalam 4 tema berikut ini:
~ Sumber Al-Islam
~ Pemangku Amanah Allah
~ Perbandingan Dinul-Haq & Dinul Bathil
~ Musuh Risalah



ס   
SUMBER 
AL-ISLAM

Islam adalah Dien (system hidup) yang bersumber dari Allah SWT. 
Artinya: Dia telah mensyariatkan kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama) -Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (QS Asy-Syura (42) ayat 13)
Islam sebagai Din adalah “Syari’ah” atau aturan, tepatnya aturan dari Allah SWT, bukan karya budi daya manusia. Syari’ah dari Allah ini meliputi  


  ~ Syari’ah Fil Ubudiyyah (tata aturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan Allah yaitu aqidah dan ubudiyyah)
~ Syari’ah Fil Muamalah (tata aturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan sesama / muamalah yang neliputi POLEKSISBUDMILKAM) 
~ Syari’ah Fil Kaun (tata aturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan alam semesta)

Islam adalah syari’ah (tata aturan) dari Allah SWT yang komplit mengatur seluruh aspek kehidupan manusia.









Artinya: ”…dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu …” (QS An-Nahl (16) ayat 89)

Karena Dinul Islam itu bersumber dari Allah SWT maka sumber hukumnya adalah wahyu (Al-Qur’an).

Artinya: Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apa pun, dan tidak mendapat petunjuk?" (QS Al-Baqarah (2) ayat 170)
Artinya: "dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. (QS Al-Maaidah (5) ayat 49)

bersambung (insya Allah)



Tulisan terkait:
Islam Dien wahidun
Islam: Bukan sekedar Agama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar