Beda dengan ideologi-ideologi jang lainnja, maka Ideologi Islam tidak hanja menoe-djoe kepada Keselamatan Doenia sadja, melainkan djoega Kesedjahteraan Achirat.
Apabila kita sebagai ahli ilmoe djiwa (psycholoog) dan sebagai ahli ‘ilmoe masjarakat (sosioloog) meneropong djiwa dan gerak-gerik soekmanja Oemmat Islam, serta soeka poela membandingkannja dengan ideologi Islam, maka terdengarlah soeara sajoep-sajoep laksana teriakan penoenggang onta ditengah-tengah laoetan pasir jang amat loeas, dan ada kalanja terdengar poela sebagai dentoeman meriam dan letoesan bom, seolah-olah seperti halilintar ditengah-tengah hoedjan-angin jang lebat dan taufan jang dahsjat.
Sari daripada soeara djiwa Oemmat Islam jang seroepa itoe mengalir kesatoe djoeroesan jang tetap dan tentoe, ialah: tjita-tjita Islam, atau ideologi Islam. Dalam hal ketatanegaraan dan di dalam masjarakat soeara djiwa Oemmat Islam ini bolehlah kami terdjamahkan, sebagai berikoet:
- Hendaklah Republik Indonesia menjadi Republik jang berdasar Islam;
- Hendaklah pemerintah dapat mendjamin berlakoenja hoekoem sjara’ Agama Islam; dalam arti jang seloeas-loeas dan sesempoerna-sempoernanja;
- Kiranja tiap-tiap Moeslim dapat kesempatan dan lapangan oesaha, oentoek melakoekan kewadjibannja, baik dalam bagian doeniawy maoepoen dalam oeroesan oechrowy;
- Kiranja ra’jat Indonesia, teristimewa sekali Oemmat Islam, terlepaslah daripada tiap-tiap perhambaan jang mana poen djoea.
Dengan ringkas tapi tegas bolehlah kita katakan, bahwa tjita-tjita Oemmat Islam (Ideologi Islam) ialah: hendak membangoenkan Doenia Baroe, atau Doenia Islam, atau dengan kata-kata (terminologi) lain: Dar-oel-Islam.
Sebab, sepandjang kejakinan dan pendapat Oemmat Islam, maka hanya dengan Islam didalam bangoenan Dar-oel-Islam sadjalah masjarakat Indonesia choesoesnja dan segenap perikemanusiaan oemoemnja dapat terdjamin keselamatannja, baik jang behoeboengan dengan hidoep dan peripenghidoepannja maoepoen jang bersangkoetan dengan kepentingan dan keperloean kedoeniaan jang lainnja.
Selain daripada itoe, kedjoeroesan oechrowiyah Oemmat Islam bertjita-tjitakan “memperoleh Keselamatan dan Kesedjahteraan Achirat”, ialah Doenia Baqa; atau dengan kata-kata lain: Dar-oel-Salam. Ialah Doenia sempoerna,’ alam dibalik koeboer, jang didjandjikan Allah atas tiap-tiap hamba-Nja, jang sengadja dan pandai melakoe-kan kewadjibannja dengan sempoerna, sepandjang toentoenan dan pertoendjoekan Kitab-Nja dan tjontoh tauladan Nabi-Nja jang penoetoep Clm.
Begitoelah harap dan doe’a tiap-tiap djiwa jang berideologi Islam, djika pada soeatoe sa’at ketemoe dengan oedjoeng kesudahan hidoepnya; setelah menjelesaikan ‘amal-oesaha dan kewadjibannja, jang perloe diperboeat semasa diberi haya oleh Dzat Jang Maha Moerah dan Maha Asih. Karenanja poela, maka sering dikatakan oleh pemoeka-pemoeka Islam dan para ‘alim-‘oelama, bahwa tjita-tjita Oemmat Islam ialah : menoedjoe dan memperoleh Mardhotillah dan Rahmatillah. Mardlotillah dan Rahmatillah di doenia, meroepakan Dar-oel-Islam! Sedang mardlotillah dan Rahmatillah diachirat, mewoedjoedkan Dar-oes-Salam!
Tjita-tjita jang seroepa itoe tertanam dalam-dalam dan berakar koeat-koeat dalam kalboe Oemmat Islam, sehingga tiap-tiap Moeslim dan Moe’min menganggap hidoepnja tiada berguna (moebadzir), bahkan ia merasa menanggoeng dosa jang sebesar-besarnja, djika ia menghentikan ichtijar dan oesahanja, bagi mentjapai Dar-oel-Islam, Dar-oes-Salam!
*Halaman 6 dari 8 halaman (bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar